Seolah-olah orang tua membutuhkan alasan lain untuk mengkhawatirkan anak-anak mereka, anak-anak menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari menatap layar televisi, tablet, komputer, dan ponsel pintar, lapor The American Academy of Pediatrics (AAP).
Parahnya lagi, kekerasan virtual kekerasan yang tidak dialami secara fisik namun tetap meninggalkan dampak psikologis menondong wajah anak-anak secara rutin. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa 61 persen primetime menunjukkan para peneliti yang diperiksa berisi adegan kekerasan, dan 39 persen berisi kekerasan senjata.
Sebagian karena prevalensi kekerasan virtual, AAP telah merilis rekomendasi untuk dokter anak dan orang tua yang memandu penggunaan media anak-anak. Mereka menyarankan, selama kunjungan pemeriksaan kesehatan rutin, dokter anak harus mendiskusikan “diet media” yang sehat dengan anak-anak dan mencegah waktu layar yang berlebihan, terutama permainan dan pertunjukan dengan kekerasan.
Pelajari lebih lanjut tentang kekerasan virtual, mengapa itu berbahaya bagi anak Anda dan bagaimana Anda dapat melindungi anak-anak Anda dari dampaknya.
Bagaimana kekerasan virtual memengaruhi anak-anak?
Permainan dan pertunjukan kekerasan membuat alur cerita dan aksi intens menjadi terlalu nyata untuk anak-anak. Permainan dan acara televisi dengan pemotretan orang pertama sangat berbahaya tidak hanya untuk anak kecil, tetapi juga untuk anak yang lebih tua dan remaja, kata AAP. Beberapa mungkin lebih terpengaruh daripada yang lain oleh risiko kesehatan yang terkait dengan kekerasan virtual. Penggunaan media yang berlebihan dengan kekerasan atau tanpa kekerasan dapat menyebabkan:
- Masalah tidur dan mimpi buruk
- Gangguan Makan
- Kecemasan, ketakutan atau kesusahan
- Kegemukan
Agresi adalah topik hangat dalam hal anak-anak dan juga kekerasan virtual. Penelitian menunjukkan video game kekerasan dapat meningkatkan risiko perilaku agresif, pikiran agresif dan dapat membuat anak-anak sulit untuk memahami orang lain atau berbagi perasaan mereka sendiri.
5 cara orang tua dapat menerapkan kebiasaan media yang sehat
- Bicaralah dengan dokter anak Anda: Seperti yang disarankan AAP, dokter anak harus membahas “diet media” anak selama setiap pemeriksaan kunjungan. Dengan kehadiran orang tua, dokter dapat mendiskusikan jenis permainan yang mereka mainkan dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk memainkannya.
- Lihat video game sendiri: Satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa keras permainan favorit anak Anda adalah dengan memainkannya sendiri. Para ahli merekomendasikan agar orang tua bermain bersama dan menonton bersama sehingga mereka dapat mengevaluasi permainan dan menentukan apakah itu pantas. Orang tua tidak dapat mengandalkan industri media untuk peringkat yang tepat, kata AAP.
- Menerapkan area bebas layar dan penggunaan monitor: Orang tua harus berhati-hati dalam hal penempatan televisi dan layar di rumah. Yang terbaik adalah meninggalkan televisi dari kamar tidur anak-anak, dan mematikannya saat makan malam dan acara keluarga lainnya. Selalu pastikan waktu layar berakhir satu jam sebelum waktu tidur.
- Terapkan batas waktu: AAP merekomendasikan bahwa anak-anak usia dua hingga lima tahun hanya diperbolehkan satu jam setiap hari dari media hiburan berkualitas tinggi, seperti permainan pendidikan atau acara televisi. Anak-anak di bawah enam tahun tidak boleh terkena segala jenis kekerasan virtual, bahkan kekerasan kartun, karena mereka kesulitan membedakan pertunjukan atau permainan dari kenyataan. Jika Anda memiliki anak kecil, berusia 18 hingga 24 bulan, AAP menyarankan untuk membatasi waktu layar mereka hanya untuk program berkualitas tinggi, dan selalu menonton bersama mereka. Anak-anak di bawah 18 bulan harus memiliki waktu layar minimal secara umum usia ini sangat penting untuk perkembangan otak mereka. Anak-anak muda ini hanya boleh menggunakan media untuk video-chatting; sapaan singkat untuk kerabat jarak jauh atau teman keluarga di Skype tidak masalah.
- Dorong kegiatan lain: Dengan begitu banyak energi, cobalah mengajak anak Anda keluar rumah, membaca buku, berolahraga, atau mencoba hobi baru.